Hidupkan Terumbu Karang Mati, Ilmuwan Inggris Pakai Pengeras Suara



 Team periset dari Inggris serta Australia bekerja bersama untuk coba serta menarik ikan kembali pada terumbu karang yang mati dengan memakai pengeras suara bawah air. Ini mempunyai potensi menolong mengembalikan terumbu karang itu.


Dengan mengikuti suara terumbu karang yang sehat, menurut satu studi yang belakangan ini diedarkan di Nature Communications, beberapa periset memakai proses yang dikatakan sebagai "pengayaan akustik."


Mereka tempatkan pengeras suara pada tambalan terumbu karang mati di Great Barrier Reef. Dari eksperimen itu, mereka memperoleh jika jumlah ikan yang tiba 2x semakin banyak dibanding dengan memakai tambalan biasa yang tidak ada suara yang dimainkan. Ikan itu bertahan serta tinggal di seputar terumbu karang mati itu.


Diambil dari CNN, Steve Simpson, seorang Profesor Biologi Kelautan serta Perkembangan Global di University of Exter menjelaskan, "Terumbu karang yang sehat ialah lokasi yang benar-benar berisik, gemeretak udang yang pecah serta ramai dan marahan ikan masuk untuk membuat panorama biologis yang mengagumkan. Ikan-ikan muda mempertajam beberapa suara ini saat mereka sedang cari tempat untuk tinggal."


"Karang jadi sunyi senyap saat udang serta ikan lenyap. Tetapi, dengan memakai pengeras suara untuk kembalikan bunyi panorama yang hilang ini, kita bisa menarik ikan-ikan muda kembali lagi."


Manfaat Membaca Artikel Judi slot Team Gordon, penulis penting riset ini serta pakar biologi kelautan yang lain dari University of Exeter, menjelaskan jika ikan yang kembali lagi bisa menolong ekosistem "sembuh" serta "memberikan peluang hidup baru untuk beberapa terumbu karang yang terdegradasi."


Kehadiran ikan penting untuk terumbu karang serta berperan untuk ekosistem yang sehat. Populasi ikan bisa dinaikkan dengan memakai pengeras suara ini. Lewat proses pemulihan yang alami, bisa mencegah kerusakan terumbu karang yang terjadi di dunia.


Gelombang panas lautan bukan hanya merusak keajaiban alam ini dan juga mengkompromikan kekuatannya untuk sembuh serta tingkatkan efek "kehancuran ekologis yang luas," sama seperti yang diketemukan oleh satu studi terpisah tahun ini.


Riset baru ini bukan hanya lihat jumlah ikan 2x lipat lewat pemakaian pengeras suara bawah air, dan juga lihat kenaikan jumlah spesies yang ada sebesar 50%.


Keragaman ikan ini bisa mainkan peranan penting dalam menolong pemulihan karang. Dengan semasing spesies mainkan peranan serta peranan yang lain dalam ekosistem perairan yang susah. Beberapa penulis optimis dengan berhati-hati, tapi merekomendasikan masih ada jalan panjang di muka untuk mengembalikan terumbu karang.


"Pengayaan akustik ialah tehnik yang menjanjikan untuk manajemen berbasiskan lokal," kata Andy Radford, salah satunya penulis serta profesor dalam ekologi sikap di University of Bristol.


"Tetapi, kita masih perlu mengatasi beberapa intimidasi lain termasuk juga perkembangan iklim, penangkapan ikan yang terlalu berlebih serta pencemaran air, membuat perlindungan ekosistem yang ringkih ini," tuturnya.


Mereka mencari terumbu eksperimental semasa 40 hari. Walau mereka tidak bisa tetap mengenali apa individu yang serupa masih ada, memang betul jika ada kenaikan jumlah individu serta spesies dalam periode saat itu hingga kemungkinan mereka yang tiba akan tinggal.


"Dalam periode saat itu, kemungkinan sesaat lagi buat mereka akan gampang untuk mulai tumbuh biak. Pekerjaan di hari esok baiknya akan memantau terumbu karang semakin lama, sebab selanjutnya itu satu diantara cara kunci yang bisa menjadi penting."


Ia merekomendasikan jika riset selanjutnya akan dibutuhkan, dimana karang diawasi untuk periode yang makin lama, untuk betul-betul pahami bagaimana pengeras suara bisa memengaruhi ikan-ikan untuk kembali pada terumbu karang.


Gordon memiliki pendapat jika "perkembangan yang mempunyai arti" yang makin luas dibutuhkan untuk "memvisualisasikan hari esok yang lebih bagus buat terumbu di penjuru dunia." Walau demikian, ia memikir jika pengeras suara menjadi cara positif dalam perjuangan untuk selamatkan ekosistem yang bernilai serta rawan ini.


Postingan populer dari blog ini

The outcomes, which are actually initial as well as have actually certainly not

Chandrayaan-2 in 2019 fell short. Its own 1st lunar probe, the Chandrayaan-1, orbited the moon and also was actually at that point purposely

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS TERUMBU KARANG