PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS TERUMBU KARANG

 



Terumbu Karang memiliki beberapa pengertian berdasar pakar yang memakainya. Buat pakar geologi terumbu karang adalah susunan batuan sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di laut, atau disebutkan singkat dengan terumbu. Buat pakar biologi terumbu karang adalah satu ekosistem yang dibuat serta didominasi oleh komune karang. Untuk jalan tengahnya dicarikan pengertian netral yang bisa dipakai oleh orang-orang. Pengertian terumbu karang yang netral ialah susunan fisik yang dari sedimentasi biogenik kalsium karbonat di laut.


Arti ‘terumbu karang' seringkali dikacaukan pemakaiannya dengan ‘karang'. Karang ialah barisan hewan dari ordo Scleractinia yang membuahkan kapur untuk pembentuk penting terumbu. Terumbu ialah batuan sedimen kapur di laut, yang mencakup karang hidup serta karang mati yang melekat pada batuan kapur itu. Sedimentasi kapur di terumbu bisa datang dari karang atau dari algae. Dengan cara fisik terumbu karang ialah terumbu yang tercipta dari kapur yang dibuat oleh karang. Di Indonesia semua terumbu datang dari kapur yang beberapa dibuat karang. Rangka karang alami erosi serta terakumulasi melekat di landasan terumbu.


Dalam banyak publikasi internasional ‘terumbu karang' seringkali disebutkan dengan singkat dengan ‘terumbu' saja sebab sama-sama berarti, contohnya ‘ikan terumbu karang' dikatakan sebagai ‘ikan terumbu'. Di Indonesia, beberapa penulis memakai arti ‘ikan karang' yang tidak diketahui dengan cara internasional serta salah. Beberapa jenis karang mencakup: Acropora spp, Porites spp., Favia spp. dan sebagainya. Beberapa jenis terumbu atau terumbu karang mencakup atoll, terumbu penghambat, serta terumbu pinggir.


Di terumbu karang, karang ialah insinyur ekosistemnya. Untuk hewan yang membuahkan kapur untuk rangka badannya,karang adalah elemen yang penting dari ekosistem itu. Buruk baiknya situasi satu ekossistem terumbu karang disaksikan dari komune karangnya. Kedatangan karang di terumbu akan diiringi oleh kahadiran beberapa ratus biota yang lain (ikan, invertebrata, algae), kebalikannya hilangnya karang akan diiringi oleh perginya beberapa ratus biota penghuni terumbu karang. Selain membuahkan sedimen kapur pembentuk terumbu, karang tingkatkan komplikasi serta produktivitas ekosistem. Karang terkadang disebutkan sebagai karang batu (karang yang keras seperti batu) atau karang terumbu (karang yang membuahkan kapur pembentuk terumbu). Ini untuk memperbedakannya dengan karang lunak. Bila arti karang dipakai dengan cara sendiri karenanya merujuk pada karang batu atau karang terumbu, bukan karang lunak. Karang memperoleh makanan beberapa (>70%)dari algae zooxanthellae yang ada di badannya sedang bekasnya dia bisa mengonsumsi plankton atau serta sedimen.


Terumbu karang adalah salah satunya elemen penting sumber daya pesisir serta laut penting, selain rimba mangrove serta padang lamun. Terumbu karang serta semua kehidupan yang ada didalamnya adalah salah satunya kekayaan alam yang dipunyai bangsa Indonesia yang tidak ternilai harga. Diprediksikan luas terumbu karang yang ada di perairan Indonesia ialah lebih dari 60.000 km2, yang menyebar luas dari perairan Teritori Barat Indonesia sampai Teritori Timur Indonesia (Walters, 1994 dalam Suharsono, 1998).


Indonesia adalah tempat buat seputar 1/8 dari terumbu karang Dunia (Cesar 1997) serta adalah negara yang kaya keanekaragaman biota perairan dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara yang lain.


Terumbu karang memiliki kandungan beberapa faedah yang besar sekali serta bermacam, baik dengan cara ekologi atau ekonomi. Menurut Cesar (1997) perkiraan tipe faedah yang terdapat dalam terumbu karang bisa dideteksi jadi dua yakni faedah langsung serta faedah tidak langsung.


Manfaat Membaca Artikel Judi slot Faedah dari terumbu karang yang bisa langsung digunakan oleh manusia ialah pendayagunaan sumber daya ikan, batu karang, pariwisata, riset serta pendayagunaan biota perairan yang lain yang terdapat didalamnya. Sedang yang termasuk juga dalam pendayagunaan tidak langsung ialah seperti peranan terumbu karang untuk penahan abrasi pantai, keanekaragaman resapi dan lain-lain.


Daftar isi content dalam artikel ini


Biologi Karang


Indo-Pasifik


1. Terumbu atau Reef


2. Karang atau Coral


3. Karang terumbu


4. Terumbu karang


Beberapa jenis terumbu karang


1. Terumbu karang pinggir (fringing reefs)


2. Terumbu karang penghambat (barrier reefs)


3. Terumbu karang cincin (atolls)


4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)


Zone Terumbu Karang


1. Windward reef (terumbu yang menghadap angin)


2. Leeward reef (terumbu yang membelakangi angin)


Biologi Karang


Pada ekosistem terumbu karang, karang batu memiliki arsitektur yang mempesona yang sediakan banyak habitat buat beberapa ribu penghuni ekosistem terumbu karang yang lain, contohnya ikan, algae, serta invertebrata. Koloni karang dibuat oleh beberapa ribu hewan kecil yang disebutkan Polip. Berbentuk simpelnya, karang terbagi dalam satu polip saja yang memiliki bentuk badan seperti tabung dengan mulut yang terdapat dibagian atas serta dikelilingi oleh Tentakel.


Tetapi pada umumnya Spesies, satu individu polip karang akan berubah jadi banyak individu yang disebutkan koloni (Sorokin, 1993). Berdasar ke kekuatan menghasilkan kapur karena itu karang dibagi jadi dua barisan yakni karang hermatipik serta karang ahermatipik. Karang hermatifik ialah karang yang bisa membuat bangunan karang yang diketahui membuahkan terumbu serta penebarannya cuman diketemukan didaerah Tropis. Karang ahermatipik tidak membuahkan terumbu serta ini adalah barisan yang menyebar luas di semua dunia.


Ketidaksamaan penting karang Hermatipik serta karang ahermatipik ialah ada Simbiosis kualitasalisme di antara karang hermatipik dengan zooxanthellae, yakni semacam algae Uniselular (Dinoflagellata unisular), seperti Gymnodinium microadriatum, yang ada di jaringan-jaringan polip binatang karang serta melakukan Fotosintesis. Hasil samping dari kesibukan ini ialah pengendapan kalsium karbonat yang susunan serta bentuk bangunannya ciri khas. Ciri ini pada akhirnya dipakai untuk tentukan tipe atau spesies binatang karang. Karang hermatipik memiliki karakter yang unik yakni kombinasi di antara karakter hewan serta tumbuhan hingga arah perkembangannya tetap berbentuk Fototropik positif.


Biasanya tipe karang ini hidup di perairan pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetratif sinar matahari masih sampai ke landasan perairan itu. Selain itu untuk hidup binatang karang memerlukan temperatur air yang hangat sekitar di antara 25-32°C (Nybakken, 1982). Menurut Veron (1995) terumbu karang adalah pengendapan massif (deposit) padat Kalsium (CaCo3) yang dibuat oleh karang dengan sedikit penambahan dari alga berkapur (Calcareous algae) serta organisme -organisme yang lain mensekresikan kalsium karbonat (CaCo3).


Dalam proses pembangunan terumbu karang karena itu karang batu (Scleractina ) adalah penyusun yang penting atau hewan karang pembangun terumbu (reef -building corals). Karang batu termasuk juga ke Kelas Anthozoa yakni anggota Filum Coelenterata yang cuman memiliki fase polip. Kelas Anthozoa itu terbagi dalam dua Subkelas yakni Hexacorallia (atau Zoantharia) serta Octocorallia, yang kedua-duanya dibedakan dengan cara asal mula, Morfologi serta Fisiologi. Hewan karang untuk pembangun penting terumbu ialah organisme laut yang efektif sebab dapat tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien (oligotrofik).


Menurut Sumich (1992) serta Burke et al. (2002) beberapa spesies karang lakukan simbiosis dengan alga simbiotik yakni zooxanthellae yang hidup di jaringannya. Dalam simbiosis, zooxanthellae membuahkan oksigen serta senyawa organik lewat fotosintesis yang akan digunakan oleh karang, sedang karang membuahkan elemen inorganik berbentuk nitrat, fosfat serta karbon dioksida untuk kepentingan hidup zooxanthellae.


Seterusnya Sumich (1992) menerangkan jika ada proses fotosintesa oleh alga mengakibatkan pertambahan produksi kalsium karbonat dengan hilangkan karbon dioksida serta merangsang reaksi kimia seperti berikut: Ca (HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2 Fotosintesa oleh algae yang bersimbiose membuat karang pembentuk terumbu membuahkan deposist cangkang yang dibuat dari kalsium karbonat, kurang lebih 10 kali bertambah cepat dibanding karang yang tidak membuat terumbu (ahermatipik) serta tidak bersimbiose dengan zooxanthellae.


Veron (1995) serta Wallace (1998) menyampaikan jika ekosistem terumbu karang ialah unik sebab biasanya cuman ada di perairan tropis, benar-benar peka pada perkembangan lingkungan hidupnya khususnya temperatur, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi serta membutuhkan kualitas perairan alami (pristine). Demikian perihal dengan perkembangan temperatur lingkungan karena pemanasan global yang menempa perairan tropis pada tahun 1998 sudah mengakibatkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diiringi dengan kematian massal capai 90-95%. Suharsono (1999) menulis semasa kejadian pemutihan itu, rerata temperatur permukaan air di perairan Indonesia ialah 2-3°C di atas temperatur normal.


Indo-Pasifik


Regional Indo-Pasifik terbentang dari mulai Indonesia sampai ke Polinesia serta Australia lantas ke sisi barat adalah Samudera Pasifik sampai Afrika Timur. Regional ini adalah bentang terumbu karang yang paling besar serta paling kaya dalam soal jumlah spesies karang, ikan, serta moluska.


Berdasar bentuk serta jalinan tepian tumbuhnya terumbu karang dengan daratan (land masses) ada tiga kategorisasi terumbu karang atau yang sampai saat ini masih dengan cara luas dipakai.


1. Terumbu atau Reef Pengendapan masif batu kapur (limestone), khususnya kalsium karbonat (CaCO3), yang intinya dibuat oleh hewan karang serta biota-biota yang lain mensekresi kapur, seperti alga berkapur serta Mollusca. Konstruksi batu kapur biogenis sebagai susunan landasan satu ekosistem pesisir. Di dunia navigasi laut, terumbu ialah punggungan laut yang tercipta oleh batuan kapur (termasuk juga karang yang masuh hidup)di laut dangkal.


2. Karang atau Coral Disebutkan karang batu (stony coral), yakni hewan dari Ordo Scleractinia, yang dapat mensekresi CaCO3. Karang ialah hewan klonal yang tersusun atas beberapa puluh atau juta-an individu yang disebutkan polip. Contoh makhluk klonal yang dekat dengan kita ialah tebu atau bambu yang terdiri dari banyak batas. Karang terdiri dari banyak polip seperti bambu terdiri dari banyak batas itu.


3. Karang terumbu Pembangun penting susunan terumbu, umumnya disebutkan sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang membuahkan kapur. Karang terumbu tidak sama dari karang lunak yang tidak membuahkan kapur, tidak sama dengan batu karang (rock) yang disebut batu cadas atau batuan vulkanik.


4. Terumbu karang Ekosistem di landasan laut tropis yang dibuat khususnya oleh biota laut pemroduksi kapur (CaCO3) terutamanya tipe­-jenis karang batu serta alga berkapur, bersama dengan biota yang hidup di landasan yang lain seperti tipe­-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, Polikhaeta, Porifera, serta Tunikata dan biota-biota yang lain hidup bebas di perairan sekelilingnya, termasuk juga beberapa jenis Plankton serta beberapa jenis nekton


Beberapa jenis terumbu karang 1. Terumbu karang pinggir (fringing reefs) Terumbu karang pinggir atau karang penerus berubah di sebagian besar pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perubahannya dapat capai kedalaman 40 mtr. dengan perkembangan ke atas serta mengarah luar ke arah laut terlepas. Dalam proses perubahannya, terumbu ini berupa melingkar yang diikuti adanya bentukan ban atau sisi pengendapan karang mati yang melingkari pulau. Pada pantai yang terjal, perkembangan terumbu jelas ke arah dengan cara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).


2. Terumbu karang penghambat (barrier reefs) Terumbu karang ini terdapat pada jarak yang relatif jauh dari pulau, seputar 0.5­2 km mengarah laut terlepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman sampai 75 mtr.. Kadang membuat lagoon (kolom air) atau sela perairan yang lebarnya capai beberapa puluh km. Biasanya karang penghambat tumbuh di seputar pulau besar sekali atau benua serta membuat gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).


3. Terumbu karang cincin (atolls) Terumbu karang yang berupa cincin yang melingkari batasan dari pulau­pulau vulkanik yang terbenam hingga tidak ada tepian dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin adalah proses kelanjutan dari terumbu karang penghambat, dengan kedalaman rerata 45 mtr.. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), Mapia (Papua)


4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs) Gosong terumbu (patch reefs), kadang disebutkan sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan serta, dalam periode waktu geologis, menolong pembangunan pulau datar. Biasanya pulau ini akan berubah dengan cara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh


Zone Terumbu Karang


1. Windward reef (terumbu yang menghadap angin) Windward adalah bagian yang menghadap arah hadirnya angin. Zone ini dimulai oleh reef slope atau lereng terumbu yang menghadap mengarah laut terlepas. Di reef slope, kehidupan karang melimpah pada kedalaman seputar 50 mtr. serta biasanya didominasi oleh karang lunak. Tetapi, pada kedalaman seputar 15 mtr. seringkali ada teras terumbu atau reef front yang mempunyai kelimpahan karang keras yang lumayan tinggi serta karang tumbuh dengan subur.


Ke arah dataran pulau atau gosong terumbu (patch reef), dibagian atas reef front ada penutupan alga koralin yang lumayan luas di punggungan bukit terumbu tempat impak gelombang yang kuat. Wilayah ini dikatakan sebagai pematang alga atau algal ridge. Pada akhirnya zone windward disudahi oleh rataan terumbu (reef flat) yang paling dangkal.


2. Leeward reef (terumbu yang membelakangi angin) Leeward adalah bagian yang membelakangi arah hadirnya angin. Zone ini biasanya mempunyai bentangan terumbu karang yang makin sempit dibanding windward reef serta mempunyai bentang goba (lagoon) yang lumayan lebar. Kedalaman goba umumnya kurang dari 50 mtr., tetapi keadaannya kurang bagus untuk perkembangan karang sebab gabungan unsur gelombang serta perputaran air yang loyo dan sedimentasi yang semakin besar.

Postingan populer dari blog ini

The outcomes, which are actually initial as well as have actually certainly not

Chandrayaan-2 in 2019 fell short. Its own 1st lunar probe, the Chandrayaan-1, orbited the moon and also was actually at that point purposely